Bertentangan dengan teori umum, keragaman genetik manusia Melayu ternyata lebih tua dari pada manusia Cina. Direktur Lembaga Eijkman, Profesor Sangkot Marzuki, mengakui temuan beberapa tahun lalu ini terbilang kontroversial.
"Hasil penelitian 99 peneliti Asia Timur ini mematahkan teori yang menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Melayu berasal dari Cina," kata Sangkot di sela Dialog Budaya Melayu, beberapa waktu lalu di Pekanbaru.
Sejarah menyebutkan, sekitar 200 ribu-150 ribu silam manusia Afrika mulai menyebar termasuk ke India. Penyebaran berikutnya dari India kemudian menyebar ke Asia Tenggara.
Dari wilayah itulah, kata Sangkot, manusia Austronesia menyebar ke utara termasuk Cina. "Jadi temuan ini menyebutkan, secara genetik nenek moyang kita justru lebih tua dari Cina," katanya.
"Dengan kata lain, ras Austronesia lebih tua dari Sino-Tibetan."
Tak heran, penemuan yang bertentangan dengan keyakinan lama dunia sains ini sempat menemui kesulitan saat akan dipublikasikan di majalah terkemuka Science dan Nature. Namun, penemuan itu akhirnya dimuat 2009 di Science.
sumber : REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -